1. Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan
melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat
berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi
suatu teori ilmiah.
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah
berikut:
1) Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2) Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas
hasil pengamatan dan pengukuran)
3) Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
4) Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
2. Tujuan Mempelajari Metode
Ilmiah
a Untuk
meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan
maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
b Untuk
mengorganisasikan fakta
c Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur
oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
d Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan
masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan,
diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
e Mendapatkan
pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
3. Penulisan Ilmiah
a Masalah: berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari
sumber empiris dan teoretis, sebagai
suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan
fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari
mengkaji berbagai literatur relevan.
b Rumusan masalah: Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam
sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk
pertanyaan.
x Pengajuan hipotesis: Masalah yang dirumuskan relevan dengan
hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis
dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
d Metode/strategi pendekatan penelitian: Untuk menguji
hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian
yang sesuai.
e Menyusun instrumen penelitian: Langkah setelah menentukan
metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang instrumen penelitian
sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman wawancara, atau pedoman
observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar
instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel penelitian.
f Mengumpulkan dan menganalisis data: Data penelitian
dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan dan analisis
data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan dengan tujuan
penelitian atau pengujian secara kualitatif.
g Simpulan:
Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang telah dianalisis.
Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang
diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.
4. Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh
seorang peneliti, untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil
yang baik pula.
Sikap-sikap ilmiah meliputi:
Ø Obyektif
terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak
dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang.
Contoh: Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume
benda 0,0034 m3, maka ia harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya
0,005m3.
Ø Tidak
tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung
kesimpulan itu.
Contoh: Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan
suatu burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak
segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum
data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan tersebut.
Ø Berhati
terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain,
walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara
itu, jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan
tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.
Ø Tidak
mencampuradukkan fakta dengan pendapat.
Contoh: Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur
lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain
mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya, pernyataan
orang ini merupakan pendapat bukan fakta.
Ø Bersikap
hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara
kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu
bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya
sikap tidak cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan
penuh kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
Ø Sikap
ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang
tinggi. Bagi seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada
umumnya, hal itu merupakan hal penting dan layak untuk diselidiki.apabila
menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya;
senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa; kebiasaan menggunakan
alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan
gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
Ø Sikap
menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang
lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang
atau bangsa lain.
Ø Sikap
tekun, Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang
hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila
belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan
teliti.
5. Langkah-langkah Pelaksanaan
Penulisan Ilmiah
Langkah-langkah pada metode ilmiah antara lain:
Ø Memilih
dan mendefinisikan masalah
Ø Survey
terhadap data yang tersedia
Ø Memformulasikan
hipotesa
Ø Membangun
kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa
Ø Mengumpulkan
data primer
Ø Mengolah,
menganalisa serta membuat interpretasi
Ø Membuat
generalisasi dan kesimpulan
Ø Membuat
laporan
Pelaksanaan metode ini meliputi enam tahap, yaitu :
Ø Merumuskan
masalah.
Ø Mengumpulkan
keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan
masalah. Sering juga disebut mengkaji teori atau kajian pustaka.
Ø Menyusun
hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara yang berdasarkan data atau keterangan
yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
Ø Menguji
hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
Ø Mengolah
data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistic untuk menghasilkan
kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidk
dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal.
Ø Menguji
kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan dan
perlu juga dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji mendukung hipotesis, maka
hipotesis itu bias menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar